Manfaat Penggajian Yang Tepat Di Dalam Usaha

Sebagaimana dinyatakan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tujuan utama pembangunan jangka panjang adalah mewujudkan landasan yang kuat menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Oleh karena itu, saat ini pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia. Pemerintah juga berusaha menghimbau kepada perusahaan pengguna jasa tenaga kerja tersebut untuk memberikan penggajian yang layak kepada para pekerja tersebut.

manfaat penggajian

Perusahaan harus mampu mengendalikan tenaga kerja dan membuatnya melakukan tugasnya agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai, disamping pencapaian visi dan misi tenaga kerja sehingga menguntungkan masing-masing pihak.

Untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas, perusahaan membutuhkan dana yang tidak sedikit, mulai dari proses rekrutmen, pendidikan, pelatihan dan pelatihan, hingga peningkatan kesejahteraan tenaga kerja. Salah satu aktivitas penting dalam perusahaan yang erat kaitannya dengan pekerjaan adalah aktivitas penggajian.

Gaji didefinisikan sebagai reward /upah untuk melakukan pekerjaan yang dicapai dari bisnis. Misalnya gaji harian, gaji mingguan, gaji bulanan dan gaji lainnya. Gaji merupakan tolok ukur pencapaian, sehingga proses klasifikasi, perhitungan, seleksi, pendaftaran dan pembayaran memerlukan ketelitian.

Gaji tersebut tidak hanya mencakup gaji pokok, tetapi ada hal-hal yang perlu diurus seperti tunjangan, lembur, dan lain sebagainya. Seperti Perusahaan Umum Listrik Negara yang bertujuan mencari keuntungan tetapi tidak mengabaikan kepentingan masyarakat.

Dalam lingkungan perusahaan ini, yang berkontribusi terhadap keberhasilannya adalah bidang sumber daya manusia atau tenaga kerja yang ada di perusahaan tersebut, karena perusahaan pada umumnya bergantung pada tenaga kerja manusia. Pemberian gaji yang tidak efektif dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan terutama yang berkaitan dengan kinerja sumber daya manusia.

Misalnya jika seorang karyawan mendapatkan hak-haknya, yaitu berupa gaji yang tidak sesuai dengan kewajibannya dalam bekerja, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan tersebut dan kegiatan perusahaan akan terganggu. Maka untuk menghindari hal tersebut perlu adanya pengendalian administrasi penggajian yang menjamin terpenuhinya hak-hak pekerja (pegawai).

Sistem kontrol berisi beberapa elemen yang memungkinkan kontrol berfungsi dengan baik. Barang-barang ini adalah:

  • sensor atau detektor, yaitu alat untuk menentukan apa yang sedang terjadi dalam suatu proses;
  • Evaluator, yaitu alat untuk menentukan ketelitian. Skala tersebut biasanya dengan membandingkan kenyataan dan standar yang telah ditentukan sebelumnya;
  • transponder, yaitu alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari rater;
  • Jaringan komunikasi, alat yang mentransmisikan informasi antara sensor atau detektor dan evaluator dan antara evaluator dan responder.

Hariandja (2002) menyatakan bahwa gaji merupakan komponen yang sangat penting yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, karena dapat dikatakan bahwa gaji merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari pegawai yang sama, sehingga gaji lebih memotivasi untuk bekerja. Pekerja akan bekerja keras, rajin dan memaksimalkan kemampuannya secara maksimal jika menyukai gaji yang diterimanya.

Tujuan penggajian antara lain:
1). Memberi insentif. Adanya bonus (pembayaran gaji) yang diberikan kepada para manajer begitu besar, para manajer akan memotivasi karyawannya;
2). Kepuasan kerja. Dengan adanya pembayaran upah (salary payment) kepada pegawai, maka pegawai akan memuaskan kondisi fisik dan sosialnya serta kebutuhan pribadinya guna memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya;
3). Disiplin. Dengan adanya reward (pembayaran gaji) yang diberikan kepada karyawan, maka semakin baik kedisiplinan karyawan tersebut. Staf akan mengetahui dan mematuhi peraturan yang berlaku;
4). Stabilitas karyawan. Adanya program penggajian atau asas kompensasi yang adil dan patut serta kompetitif, maka stabilitas pegawai lebih terjamin;
5). Ikatan kerjasama. Dengan pemberian gaji, terjalin ikatan kerja sama formal antara atasan dan karyawan. Karyawan harus menjalankan tugasnya dengan baik, sedangkan atasan harus membayar gaji sesuai kesepakatan yang telah disepakati.