5 Metode Performance Appraisal Usaha Anda

Tahukah Anda bahwa selain key performance indicator atau Key Performance Indicator, performance appraisal merupakan salah satu hal yang harus dievaluasi oleh karyawan lho. Apakah Anda ingin mengetahui apa itu performance appraisal dan apa bedanya dengan KPI, manfaat dan metode evaluasi? Jika demikian, mari kita lihat informasi di bawah ini.
Performance Appraisal

Performance appraisal adalah tinjauan rutin atas kinerja karyawan dan kontribusi mereka secara keseluruhan terhadap perusahaan. Banyak perusahaan biasanya melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawannya setiap tahun untuk menentukan persentase kenaikan gaji dan bonus serta apakah perusahaan perlu memberhentikan karyawan. Performance appraisal juga dikenal sebagai tinjauan tahunan.

Perbedaan antara performance appraisal dan Key Performance Indicator

Sebelum membahas lebih jauh mengenai manfaat dan jenis performance appraisal , ada baiknya kita mengetahui perbedaan performance appraisal dengan key performance indicator (KPI). Karena meski terdengar mirip, performance appraisal dan KPI adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan utama antara performance appraisal dan KPI adalah hal yang dievaluasi.

Performance appraisal biasanya digunakan untuk mengukur bagaimana karyawan bekerja, berkomunikasi, dan terlibat secara keseluruhan. Sedangkan KPI digunakan untuk mengukur jumlah pencapaian yang dicapai pegawai dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, performance appraisal digunakan untuk mengetahui letak permasalahan di perusahaan, departemen, dan tim. Hal ini berguna agar perusahaan dapat mengetahui secara pasti masalah apa yang sedang terjadi, masalah apa yang akan dihadapi, dan solusi apa yang harus disiapkan. Sedangkan KPI mencoba untuk mengetahui seberapa besar pencapaian seorang karyawan atau departemen.

Metode Performance Appraisal

Setiap perusahaan biasanya memiliki cara yang berbeda dalam menilai kinerja. Namun, ada beberapa performance appraisal yang biasa digunakan oleh perusahaan, yaitu:

1. Tradisional

Dalam metode penilaian tradisional, manajer duduk bersama karyawan dan mendiskusikan kinerja untuk periode kinerja sebelumnya, biasanya satu tahun. Pembahasan akan didasarkan pada pengamatan manajer terhadap kemampuan dan prestasi kerja karyawan sebagaimana tercantum dalam uraian tugas. Kinerja dievaluasi dengan rating yang diberikan untuk menentukan persentase kenaikan gaji.

Dalam metode tradisional, manajer biasanya akan menggunakan model penilaian yang memiliki tiga kategori penilaian, yaitu sangat baik, memenuhi syarat, dan tidak memuaskan. Persentase gaji dan isi formulir bisa berbeda-beda untuk setiap perusahaan.

2. Self-Appraisal

Self Appraisal adalah proses performance appraisal yang berguna untuk mendorong karyawan bertanggung jawab atas kinerja mereka sendiri dengan mengevaluasi pencapaian atau kegagalan mereka sendiri. Metode evaluasi diri biasanya dilakukan sebelum karyawan mendiskusikan poin-poin evaluasi dengan manajer. Nantinya, manajer juga akan memberikan umpan balik atas evaluasi diri yang dilakukan oleh masing-masing karyawan, apakah sesuai dengan apa yang telah dievaluasi oleh manajer selama ini.

3. Employee Initiated Review

Dalam sistem employee initiated review, karyawan diberi tahu bahwa mereka dapat meminta peninjauan dari manajer. Jenis evaluasi berdasarkan permintaan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses peninjauan tradisional. Sebaliknya, metode evaluasi tinjauan yang diprakarsai karyawan dapat digunakan untuk melengkapi proses tinjauan tradisional. Metode evaluasi review yang diprakarsai karyawan juga diterapkan untuk meningkatkan hubungan kerja dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.

4. Umpan balik 360°

Umpan balik 360 derajat adalah metode performance appraisal yang mengacu pada umpan balik tentang kinerja karyawan yang diberikan oleh manajer, karyawan dari berbagai departemen yang berinteraksi dengan karyawan (peer appraisal) dan karyawan itu sendiri. Jenis umpan balik ini juga mencakup umpan balik yang dihasilkan oleh karyawan tentang kinerja manajemen (juga dikenal sebagai evaluasi bottom-up).

5. Grading

Metode sistematis ini memungkinkan manajer menilai kinerja karyawan dengan cepat, seperti kerja tim, komunikasi, perhatian terhadap detail, dan banyak lagi. Setiap karyawan biasanya dapat diberikan A – F, 1 – 5, atau bahkan dari tidak dapat diterima hingga sangat baik. Namun, metode ini bersifat subyektif dan tidak dapat digunakan tanpa metode evaluasi lainnya.

=======

Nah itulah tadi pengertian, manfaat dan metode performance appraisal yang dapat anda gunakan untuk memudahkan pengelolaan manajemen perusahaan, guna mencapai visi dan misi perusahaan.