Strategi Pengembangan Kompetensi SDM di Bank Mandiri

Karyawan sebagai sumber daya manusia memiliki peran penting dalam keberhasilan perusahaan. Performa SDM harus sejalan dengan pemanfaatan aset permodalan. Tanpa tenaga kerja atau karyawan, sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai seluruh kegiatan operasionalnya tidak dapat dialokasikan dengan baik atau bahkan hanya akan menjadi aset mati.

Itulah mengapa pemilik dan pengelola usaha harus memberikan perhatian lebih pada orang-orang yang berkontribusi dalam bisnisnya. Meskipun telah melalui proses seleksi saat rekrutmen karyawan baru, tidak mudah mendapatkan tenaga kerja kompeten di semua bidang pada satu waktu.

Meskipun pada hari-hari pertama kerja telah diberikan pembekalan mengenai visi dan misi perusahaan serta deskripsi kerja masing-masing, tetapi dalam prakteknya manajemen tetap melakukan monitoring dan memberikan training untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia.

Tuntutan dinamika bisnis dan ketatnya kompetisi antar pelaku usaha mau tidak mau mengharuskan perusahaan terus mendongkrak performa tenaga kerja mereka. Di sinilah pemilihan strategi pengembangan SDM yang tepat dibutuhkan. Keberhasilan strategi ini akan meningkatkan daya saing perusahaan sehingga bisa tetap melaju di ranah bisnis.

Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai kegiatan yang menjadi keharusan bagi perusahaan agar pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki tenaga kerjanya sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang dilakukan. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan strategi tepat sehingga tujuan yang diinginkan tercapai. HR development and human capital strategy management.

Setiap perusahaan memiliki strategi sendiri dalam mengembangkan sumber daya manusianya. Misalnya saja Bank Mandiri. Perusahaan perbankan merupakan salah satu pemeran penting di industri keuangan.

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan prima di bidang ini mengharuskan setiap perusahaan mengembangkan segala aspek penggerak bisnisnya, terutama pelatihan SDM.

Apabila seorang nasabah merasa kurang puas dengan layanan di satu bank, maka ia akan memilih bank yang lain. Penyebab utama bisa dikarenakan petugas teller atau customer service yang kurang kompeten dalam memberikan pelayanan.

Bank Mandiri berdiri sejak tahun 1998, tepatnya pada tanggal 2 Oktober. Pendiriannya tak lepas dari program restrukturisasi perbankan oleh pemerintah Indonesia. Bank Mandiri lahir setelah dileburnya empat bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia.
Tradisi yang telah dijalankan oleh keempat bank tersebut selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia, dilanjutkan oleh Bank Mandiri hingga sekarang.

Dalam perjalanannya, Bank Mandiri telah melalui beberapa tahap transformasi hingga menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Tentunya keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan strategi pengembangan SDM.
Pelayanan yang disediakan juga meliputi beberapa segmen yaitu commercial, corporate, micro & retail, consumer finance dan treasury & international. Untuk jenis jasa dan layanannya sendiri, Bank Mandiri menawarkan bantuan terkait pasar modal, perbankan syariah dan asuransi.

Deretan penghargaan telah menjadi saksi nyata prestasi Bank Mandiri yang tentunya mengukuhkan reputasi perusahaan perbankan tersebut di mata masyarakat. Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan tersebut yaitu penerapan strategi pengembangan SDM yang baik.

Tidak tanggung-tanggung, pada 2013, Bank Mandiri menginvestasikan dana sejumlah 130juta dolar Amerika Serikat untuk meningkatkan performa sistem IT. Selain itu, para tenaga kerja juga dibekali pelatihan berkelanjutan agar pemanfaatan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah dapat berjalan efektif.
Tidak hanya itu saja. Strategi pengembangan yang maksimal juga telah diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Misalnya melalui seminar Chinese Life Philosophies pada tahun 2008. Acara ini diikuti oleh karyawan yang membawahi unit bisnis di bidang dana maupun kredit serta mahasiswa Sastra China Universitas Indonesia sebagai pendukung acara. Tujuan dari seminar yaitu untuk lebih memahami nilai kepercayaan yang tertanam baik di kalangan etnis Tionghoa dan bagaimana caranya mendapatkan kepercayaan tersebut.

Kemudian, pada tahun 2009, pihak manajemen bank mengadakan pembekalan di bidang leadership dengan mendatangkan pakar internasional bernama Marshal Goldsmith. Ia merupakan seorang pengajar di Darthmouth’s Tuck School, Amerika Serikat.

Ia juga mengarang sebuah buku best seller berjudul What Got You Here, Won’t Get You There yang telah diterjemahkan ke dalam 23 bahasa. Dalam acara tersebut, Goldsmith memberikan sharing selama dua hari kepada tidak kurang 400 pimpinan Bank Mandiri dari seluruh Indonesia.

Pendidikan dan pelatihan karyawan secara berkelanjutan tetap menjadi langkah penerapan strategi pengembangan SDM. Misalnya dengan pemberian sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelatihan karyawan melalui fasilitas Diklat yang dijalankan oleh Bank Mandiri Syariah (BMS).

Program tersebut dilaksanakan meliputi tiga hal yaitu berbasis kompetensi, E-learning dan learning centre. Penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan tersebut merupakan bukti komitmen yang dimiliki BMS termasuk manajemen dan pegawainya. Tujuannya untuk mendukung transformasi BMS menjadi bank syariah kebanggaan bangsa Indonesia pada khususnya dan melengkapi tujuan transformasi Bank Mandiri secara keseluruhan pada umumnya.

Keseriusan Bank Mandiri dalam mengembangkan sumber daya manusia sendiri sebenarnya telah tertuang dalam Misi Bank Mandiri, diantaranya:

  • Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar
  • Pengembangan sumber daya manusia profesional
  • Memberikan manfaat maksimal kepada para pemangku kepentingan
  • Untuk mengelola pelaksanaan terbuka
  • Perawatan untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan

Sumber daya manusia yang handal di bidangnya merupakan aset penting bagi setiap perusahaan termasuk perbankan. Aset tersebut berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Kemudian, pada akhirnya, pihak bank bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya.

Itulah mengapa perusahaan perbankan takkan segan-segan berinvestasi pada strategi pengembangan SDM yang efektif seperti on the job training, promosi jabatan, transfer karyawan, pendidikan untuk karyawan dan peningkatan prestasi kerja.