Pernahkah Anda mendengar Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi?
SDM atau sumber daya manusia merupakan mesin penggerak operasional perusahaan. Apabila mesin tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, tentu proses pergerakan perusahaan akan terganggu.
Visi dan misi yang dirancangpun akan sulit dicapai. Untuk itu, diperlukan strategi manajemen yang baik agar performa para karyawan dapat lebih dioptimalkan.
Kompetensi merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang. Di dalam perusahaan, hal ini dapat dilihat dari penilaian terhadap ketrampilan (skill), atribut perseorangan (personal’s atribut) dan pengetahuan (knowledge). Perpaduan ketiganya tercermin dalam perilaku kinerja (job behavior) sehingga lebih mudah untuk diukur.
Tujuan penilaian kompetensi karyawan pada dasarnya untuk mengetahui kesesuaian antara posisi dan pemegang jabatan. Menempatkan orang yang salah pada suatu posisi, terutama bagian inti, tentu dapat menimbulkan efek buruk pada keseluruhan operasional perusahaan.
Sebuah jabatan yang menuntut seseorang memiliki kemampuan tertentu justru tidak bisa dipenuhi dengan baik oleh orang yang telah ditunjuk. Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan bisa mempertimbangkan pemberian posisi serta aspek manajemen sumber daya manusia yang lain berdasarkan kompetensi masing-masing karyawan.
Dalam manajemen SDM, dikenal dua macam kompetensi, yaitu:
• Kompetensi manajerial (soft competency) – berhubungan dengan kemampuan mengelola karyawan dan berhubungan dengan orang lain. Misalnya, kemampuan memimpin, bekerja dalam tim dan memecahkan masalah.
• Kompetensi teknis (hard competency) – berhubungan secara spesifik dengan kapasitas fungsional perusahaan dan pekerjaan yang dilakukan. Misalnya, kemampuan dasar yang dimiliki oleh bagian pemasaran, akuntansi dan lain-lain.
Menemukan kandidat sempurna untuk semua posisi tentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Bahkan, meskipun perusahaan telah sangat selektif memilih karyawan, tetap saja tidak semua hal berjalan dengan sebagaimana mestinya. Solusi yang dibutuhkan untuk permasalahan ini yaitu melakukan rotasi atau memindahkan karyawan berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Selain itu, mengingat proses penyesuaian yang tidak mudah, perusahaan bisa menyelenggarakan program pelatihan sdm untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi setiap pegawainya.
Penerapan konsep MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) berbasis kompetensi ternyata bisa dilihat dari keseluruhan proses penilaian terhadap kinerja karyawan, yaitu:
• Proses Rekruitmen
Saat merekrut pegawai baru, perusahaan menentukan persyaratan tertentu yang mencakup informasi pribadi dan kompetensi yang harus dimiliki untuk bisa menempati posisi yang ditawarkan. Pengaturan semacam ini berdampak positif pada kefektivitasan penggunaan dana perekrutan orang baru serta penentuan keberhasilan perusahaan sebab bisa memilih karyawan yang tepat.
• Program pelatihan SDM dan pengembangan SDM
Pemberian training dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja para pegawai sehingga perusahaan lebih mudah mencapai visi dan misinya. Agar pelaksanaannya dapat berjalan efektif dan menghasilkan dampak positif secara signifikan, maka pelatihan didasarkan pada kompetensi masing-masing individu. Dengan begitu, strategi yang disusun akan jauh lebih fokus dan terarah sesuai dengan kebutuhan.
• Program Pembinaan Karir
Dalam proses ini, perusahaan bisa melakukan penilaian terhadap kompetensi sumber daya manusianya. Mereka yang berkompeten akan lebih mudah diidentifikasi dan dikembangkan. Penilaian ini menjadi dasar penentuan individu mana yang lebih tepat menduduki suatu jabatan. Perusahaan dapat melaksanakan mutasi atau promosi yang diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan sehingga mereka termotivasi untuk meningkatkan kinerja.
• Pengembangan Kinerja Perusahaan Secara Keseluruhan
Selain memperoleh gambaran karyawan mana yang lebih kompeten dari yang lain, sistem MSDM berbasis kompetensi juga bisa menjadi tolak ukur kemampuan perusahaan dengan pesaingnya. Memiliki pegawai yang kompeten tentu menjadi aset berharga bagi suatu perusahaan dan merupakan cerminan pengembangan kinerja SDM secara keseluruhan.
• Pemberian Penghargaan
Tanpa adanya karyawan, perusahaan tidak bisa berjalan dengan baik. SDM kompeten dan berkualitas tentu menjadi aset kebanggaan. Sebagai timbal balik dari kontribusi yang diberikan, perusahaan dapat menawarkan penghargaan dan remunerasi kepada pegawai yang berhak dimana umumnya penilaian dilakukan berdasarkan kompetensi masing-masing individu.
Pendekatan kompetensi sebagai dasar manajemen sumber daya manusia ternyata membutuhkan proses yang panjang.
Berikut ini langkah-langkah yang diperlukan dalam proses penerapannya:
• Mengulas visi, misi dan nilai perusahaan
• Menganalisa strategi perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan lain
• Menentukan posisi yang tepat
• Menganalisa pekerjaan dan kegiatan yang harus dilakukan oleh karyawan berdasarkan posisinya
• Mengidentifikasi kebutuhan awal secara terperinci
• Mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan untuk setiap posisi
• Menilai kompetensi berdasarkan sistem ranking dan pembobotan
• Menentukan standar kinerja minimum yang diperlukan untuk setiap kompetensi
• Mengidentifikasi kandidat yang sesuai
• Menyaring calon yang masuk dengan menggunakan standar kinerja minimum
• Menganalisa perbedaan dari masing-masing kandidat
• Memberikan program pelatihan sebagai bagian dari strategi pengembangan kompetensi dan karir karyawan
• Membuat sistem pengawasan yang handal untuk menilai kinerja karyawan secara individu maupun kelompok
• Menerapkan training dan rencana pengembangan pada masing-masing kandidat
• Menerapkan sistem pengawasan kinerja
• Menentukan kandidat terbaik untuk ditempatkan pada posisi yang membutuhkan
Manajemen Sumber Daya Manusia atau yang biasa disingkat dengan MSDM memiliki fungsi penting bagi keberlangsungan proses operasional perusahaan. Unsur utamanya yaitu manusia yang bertindak tidak hanya sebagai mesin atau aset, tetapi juga perlu dikaji dengan mempertimbangkan faktor psikologis, sosiologi, dan lain sebagainya.
MSDM sendiri merupakan suatu strategi yang mengatur hubungan dan peranan para tenaga kerja agar lebih efektif dan efisien serta dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal yang melibatkan karyawan, perusahaan dan masyarakat.
Penilaian kinerja para karyawan adalah aspek penting yang dipertimbangkan dalam manajemen SDM. Salah satu konsep yang diterapkan yaitu basis kompetensi. Selain mempermudah perusahaan menempatkan kandidat yang cocok untuk menjalankan posisi tertentu, konsep kompetensi juga memastikan para karyawan memperoleh kesempatan berkontribusi berdasarkan pengetahuan dan keahliannya.