Strategi Rekrutmen, Talent Management dan Pelatihan SDM di Unilever Indonesia

PT Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan komersial yang ternama di Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak 5 Desember 1933 dengan fokus bisnis untuk produk Home and Personal Care serta Food and Ice Cream di Indonesia.

Kini, ada begitu banyak merek produk yang dikenal oleh masyarakat, bahkan tak sedikit yang telah menjadi trademark untuk jenis produk yang sama. Misalnya Lifebuoy, Lux, Sunsilk, Blue Band, Walls dan Rinso.

Sering disingkat dengan ULI, PT Unilever Indonesia adalah salah satu cabang dari perusahaan gabungan antara Inggris dan Belanda yang telah memproduksi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Sekarang, ULI telah menjadi salah satu perusahaan terbesar dan tak sedikit orang yang ingin bergabung dengan perusahaan tersebut. Salah satu alasannya yaitu komitmen PT Unilever dalam mencari tenaga kerja terbaik melalui manajemen SDM yang tepat. Mereka tak sembarang dalam merekrut pegawai baru.

Fungsi manajemen sumber daya manusia (MSDM) tidak lain untuk mengingatkan semua pihak tentang nilai tenaga kerja yang merupakan manusia. Mereka bukanlah hanya sekedar mesin yang menjalankan tugas yang diberikan. Para tenaga kerja juga memiliki hak-hak yang harus diterima dan dinikmati. Sebab secara langsung, manajemen yang baik akan berpengaruh pada setiap SDM itu sendiri.

Strategi rekrutmen pengembangan dan pelatihan SDM merupakan salah satu bagian dari manajemen SDM. Pada PT Unilever, strategi tersebut sudah dimulai sejak awal perekrutan karyawan baru.

Setiap calon karyawan yang ingin masuk ke dalam perusahaan harus melalui proses seleksi yang ketat. mereka bukan hanya lulusan terbaik dari perguruan-perguruan tinggi terbaik. Perusahaan juga menyediakan program latihan kerja (LATKER) untuk mengurangi kemungkinan tidak meratanya sumber daya manusia di dalamnya.

Setelah terpilih dalam proses rekruitmen, para calon tenaga kerja baru akan mengikuti dua program LATKER, yaitu:

• On the job training – Kegiatan menempatkan calon karyawan baru pada tempat kerja yang sesungguhnya. Pada pelatihan ini, calon tenaga kerja akan dilatih bagaimana cara bekerja secara langsung dengan target tetapi tetap didampingin oleh pembimbing. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 bulan, dimana perserta dapat belajar langsung tentang proses produksi, pemasaran dan keuangan. Employee development and training management.

• Off the job training – Ceramah kelas dan presentasi video yang menjelaskan tentang seluk beluk berkarir di PT Unilever Indonesia.
Kedua kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang kemampuan dan kepribadian setiap calon karyawan. Efektif tidaknya program tersebut dapat diketahui melalui hasil laporan dari supervisor yang merupakan tanda kepuasan terhadap kemampuan karyawan menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan dan kinerjanya.

Salah satu penghargaan yang telah diraih PT Unilever Indonesia akan prestasinya berasal dari Japanese Institute of Productive Maintenance yaitu untuk pelaksanaan TPM (Total Productive Maintenance). Selain itu adapula penilaian oleh dunia usaha yang menempatkan perusahaan ini ke dalam peringkat 20 besar sebagai perusahaan terbaik dunia. Tentunya, keberhasilan tersebut, tidak terlepas dari upaya dalam pelaksanaan strategi pengembangan sumber daya manusia yang meliputi:

• Mengembangkan kompetensi dalam bidang pekerjaan melalui pengadaan kursus dan latihan di lapangan.

• Memacu motivasi kerja dan semangat belajar dengan mendorong karyawan untuk meningkatkan kemampuan diri serta menciptakan suasana yang kondusif.
• Meningkatkan wawasan aspiratif dan ethical melalui pendidikan umum baik secara formal maupun informal.

• Menyelenggarakan training bagi management trainee dengan berbagai metode seperti lokakarya, seminar, kerja lapangan dan coaching on the job yang terpadu.

• Melakukan rekrutmen setiap tahun untuk mendapatkan management trainee melalui seleksi yang ketat, dilakukan secara terbuka untuk mendapatkan calon manajer yang tepat dan terbaik untuk perkembangan di masa yang akan datang.

• Pengembangan wawasan bagi para manajer dengan cara cross posting yaitu menempatkan manajer suatu bagian ke bagian lain sehingga wawasan dan menguasai berbagai bidang pekerjaan. Terdapat pula on the job training di luar negeri, pertukaran manajer antar negara dalam jangka pendek atau penugasan expatriate di dalam negeri dalam jangka panjang. Tujuan dari strategi ini agar terjadinya proses saling tukar ide.

Sebagaimana dalam pengoperasian bisnis lainnya, PT Unilever juga sangat memperhatikan tenaga kerjanya. Bagi perusahaan ini, SDM merupakan pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Wajar bila manajemen memberikan prioritas pada pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan dan kemampuan para karyawan untuk berkontribusi pada perusahaan.

Strategi pengembangan sumber daya manusia yang diterapkan oleh PT Unilever merupakan kunci sukses kemajuan perusahaan ini dari waktu ke waktu. strategi yang dipilih berorientasi pada tujuan dan kebutuhan bisnis di masa sekarang dan masa depan.

Dengan kata lain, dalam mengembangkan SDM, PT ULI selalu menyesuaikan diri dan mengantisipasi setiap terjadinya perubahan-perubahan lingkungan bisnis dalam menghadapi era perdagangan bebas, pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang pesat.

Berdasarkan fakta kemampuan berpikir dan berinteraksi dengan lingkungan, macam SDM terbagi menjadi dua. Pertama, sumber daya fisik yang menilik kemampuan manusia mengolah energi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan. Kedua, sumber daya mental sebagai fungsi paling krusial sebab kemampuan manusia berpikir, menciptakan suatu inovasi sangat memberikan kontribusi besar pada kemajuan perusahaan.

Tanpa strategi pengembangan yang tepat, tentu dua fungsi tersebut tidak bisa dicapai dengan baik.

Pengembangan SDM merupakan proses berkelanjutan. Dibutuhkan komitmen kuat untuk menghasilkan output berkualitas. Dalam hal ini, kepedulian PT Unilever terhadap tenaga kerjanya ditunjukkan sejak tahap pengadaan calon karyawan baru, kemudian dilanjutkan pada tahap penggunaan dimana setiap individu disesuaikan antara kemampuan dan tugasnya, serta tahap pemeliharaan yang mencakup upaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman sehingga menciptakan kepuasan pada diri para karyawan.