Strategi Membangun Hubungan Industrial yang Harmonis dan Saling Menguntungkan

Membangun hubungan industrial yang harmonis sangat diperlukan dalam peningkatan kondisi kerja, produktivitas, daya saing, dan kualitas kerja.

Hubungan industrial dalam arti yang lebih luas berarti adanya hubungan antara semua pihak yang terkait ataupun memiliki kepentingan atas suatu proses produksi di suatu perusahaan sehingga hubungan industrial yang perlu dibangun tidak hanya antara pengusaha dengan karyawan tetapi juga mencakup hubungannya dengan pemerintah serta masyarakat yang dalam hal ini bisa supplier, vendor, pembeli ataupun pelanggan.

Dengan adanya hubungan industrial yang dinamis serta harmonis, semua pihak yang terlibat dalam sistem produksi akan mendapatkan keuntungan.

Dalam membangun dan membesarkan suatu perusahaan hendaknya pengusaha bisa menjalin suatu hubungan industrial yang harmonis dengan karyawan sehingga tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan atas apa yang dilakukan pihak lainnya. Hal ini juga bisa meminimalisir terjadinya tindakan pemogokan, demo, ataupun hal lain yang bisa membuat banyak pihak mendapatkan kerugian.

Dalam menciptakan hubungan industrial yang dinamis, harmonis, dan kondusif perlu adanya prinsip-prinsip dasar seperti adanya rasa saling menghargai, saling menghormati peran dari masing-masing pihak, serta adanya keterbukaan baik dari pihak pengusaha ataupun pekerja.

Untuk bisa memadukan tiap-tiap prinsip dan tujuan tersebut perlu adanya niat baik serta berusaha selalu mengedepankan adanya komunikasi dan dialog yang baik untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul dengan damai sehingga bisa dicapai suatu solusi terbaik yang tidak merugikan pihak manapun dengan tetap menjaga kondisi dan suasana secara kondusif untuk melaksanakan hubungan industrial yang baik.

Hal ini tentu sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik antara pengusaha dengan pekerja untuk meminimalisir adanya banyak aktivitas demonstrasi buruh dan pekerja yang menuntut keadilan atas apa yang mereka terima.

Banyak pengusaha besar yang terkadang lupa akan pentingnya hubungan industrial yang harmonis dan dinamis. Perusahaan senantiasa menginginkan para pekerja bekerja secara maksimal agar produktivitas dan keuntungan perusahaan bisa meningkat.

Padahal, dalam meningkatkan produktivitas ada kontribusi besar dari karyawan dan pekerja yang tentunya juga memiliki hak-hak yang hendaknya juga bisa terpenuhi dari perusahaan. Supaya semua kepentingan dan tujuan dari masing-masing pihak bisa tercapai tanpa adanya pihak yang merasa dirugikan sangat diperlukan adanya hubungan industrial yang harmonis. Industrial relation management.

Dengan adanya hubungan industrial yang dinamis serta harmonis, pengusaha dan pekerja bisa bersama-sama membangun kemitraan dalam bekerja, meningkatkan kualitas dan loyalitas terhadap pelanggan, mempertahankan daya saing perusahaan pada pasar global yang semakin ketat, serta mengoptimalkan nilai tambah. Tentu saja, dalam membangun hubungan yang harmonis bukanlah hal yang mudah dilakukan karena adanya kompleksitas permasalahan yang muncul di antara pekerja dan pengusaha. Hubungan ini juga sangat diperlukan untuk menjaga komunikasi dengan pemerintah ataupun masyarakat yang berkepentingan agar tidak ada pihak-pihak yang merasa tidak puas.

Ada beberapa langkah dan kiat yang bisa dilakukan guna membangun hubungan industrial yang baik dan harmonis sebagaimana berikut ini:

  • Lebih Memahami Perilaku Karyawan
    Setiap karyawan yang bekerja di perusahaan tentu memiliki perilaku dan tujuan ataupun kepentingan masing-masing. Adanya perbedaan persepsi dari pihak manajemen perusahaan, karyawan, dan serikat pekerja seringkali memicu adanya permasalahan yang berujung pada kerusuhan, pemogokan, ataupun lainnya.
  • Untuk bisa menjalin hubungan yang baik perlu dibangun suatu komunikasi yang bisa menjadi jembatan yang menghubungkan masing-masing pihak agar tercipta suasana damai yang nantinya bisa lebih memahami kepentingan dan keinginan dari masing-masing pihak. Hal ini akan sangat berguna untuk bisa menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang baik sehingga kualitas dan produktivitas pun akan semakin meningkat.
  • Memberikan Keterbukaan dan Hubungan Baik dengan Bawahan
    Meskipun pengusaha memiliki kedudukan dan peran yang lebih tinggi dibandingkan para pekerja, namun, menjaga hubungan baik sangat perlu untuk dilakukan. Dengan menyediakan sarana dan wadah yang bisa membantu para bawahan dalam menyampaikan aspirasi, pemikiran, ekspresi, dan kebebasan akan membuat keterbukaan dan hubungan baik dengan bawahan bisa terjalin. Ada berbagai masalah yang timbul dalam hubungan industrial akibat kurang harmonisnya antara atasan dan bawahan sehingga menimbulkan ketegangan yang berujung pada konflik besar.
  • Menyediakan Fasilitas Terbaik Kepada Karyawan
    Banyak permasalahan ataupun konflik di perusahaan timbul akibat adanya rasa kurang puas dari pekerja atas fasilitas yang diberikan perusahaan. Para pekerja merasa bekerja di bawah tekanan namun gaji ataupun fasilitas yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang mereka lakukan.

Untuk bisa mengembangkan dan membesarkan perusahaan, menyediakan dan memberikan fasilitas terbaik bisa menjadi salah satu langkah untuk bisa membangun hubungan industrial yang harmonis di antara pengusaha dan pekerja.

  • Perusahaan hendaknya bisa memenuhi gaji karyawan sesuai dengan ketentuan dan kualitas serta kinerjanya.
  • Perusahaan hendaknya juga bisa lebih transparan terhadap berbagai hal yang telah dilakukan atasan kepada bawahan.

Dengan menjalankan beberapa kiat dan langkah-langkah tersebut, perusahaan akan bisa membangun hubungan industrial yang baik sehingga diharapkan produksi dan produktivitas kerja bisa semakin ditingkatkan.

Hal ini akan menjembatani semua kepentingan baik pihak perusahaan, pekerja, pemerintah, ataupun masyarakat. Perusahaan akan tumbuh dan berkembang semakin maju tanpa melupakan kesejahteraan dari pekerja yang juga semakin meningkat.

Selain itu, dengan menjaga keharmonisan hubungan industrial di antara pengusaha dan pekerja, hal ini juga akan meminimalisir timbulnya konflik yang bisa berujung pada berbagai kegiatan dan aktivitas industrial seperti pemogokan kerja, demosntrasi, penolakan kerja lembur, ataupun lainnya.

Dengan membangun hubungan industrial yang harmonis, semua pihak yang terlibat dan berkepentingan akan lebih menyadari peran dan tanggung jawabnya sehingga kemitraan dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama akan bisa terbentuk.