Program Terbaik untuk Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Anda

Peranan program pelatihan dan pengembangan karyawan sangatlah penting dalam perusahaan, tidak peduli seberapa tinggi posisinya. Tanpa sumber daya manusia tersebut, visi dan misi organisasi tidak akan dapat dicapai. Selain itu, untuk bisa tetap bersaing di dunia bisnis yang semakin keras, perusahaan juga membutuhkan tenaga kerja kompeten dan profesional.

Di sini, peranan manajemen sangat krusial dimana mereka bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.

Pelatihan karyawan dan pengembangan SDM sudah sering terdengar di lingkup organisasi atau instansi. Program ini tidak hanya diadakan oleh pelaku bisnis, tetapi juga hampir semua kalangan termasuk lembaga pendidikan. Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan sumber daya manusia yang baik dan tepat sehingga mampu membawa perusahaan kepada kesuksesan.

Pengertian pelatihan dan pengembangan tidaklah sama, walaupun umumnya kedua hal tersebut disandingkan dalam satu program.

Pelatihan dapat diartikan sebagai proses mempelajari kemampuan dan pengetahuan secara sengaja dalam bidang tertentu melalui prosedur yang sistematis dan terorganisir demi mencapai kerja yang efektif.

Sedangkan pengertian dari pengembangan yaitu proses meningkatkan kemampuan teoritis, konseptual, teknikal, dan moral tenaga kerja secara sistematis dan terorganisir sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau posisi yang menjadi tanggung jawabnya.

Melihat perbedaan tersebut, dapat digambarkan bahwa pelatihan umumnya diberikan kepada karyawan baru atau pengenalan materi baru, sedangkan pengembangan lebih diarahkan pada peningkatan mutu bagi mereka yang telah mengampu jabatan atau pekerjaan tertentu.

Mengapa pelatihan dan pengembangan karyawan dibutuhkan?
Akan sangat baik jika perusahaan mengadakan program tersebut secara rutin dan berkala.

Namun, tidak menutup kemungkinan kebutuhan akan program pelatihan dan pengembangan diadakan karena alasan tertentu, seperti 7 gejala utama menurut Blanchard dan Huszcszo (1986) sebagai berikut :

  • Tingkat absen yang tinggi
  • Produktivitas yang rendah
  • Semangat karyawan yang rendah
  • Tingkat pergantian karyawan yang tinggi
  • Pemogokan
  • Tingginya tingkat keluhan
  • Tingkat keuntungan yang rendah

Selain melihat beberapa gejala tersebut di atas, pelatihan dan pengembangan juga diperlukan dengan pertimbangan adanya kondisi tertentu, seperti:

  • Perekrutan karyawan baru
  • Pengadaan peralatan baru
  • Perubahan sistem manajemen atau administrasi birokrasi
  • Standar kualitas kerja yang baru
  • Kebutuhan akan penyegaran ingatan
  • Penurunan kinerja karyawan
  • Pemindahan karyawan

Kebutuhan perusahaan akan kompetensi yang dimiliki karyawannya tidaklah sama. Para pegawai tersebut juga memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, sehingga membutuhkan program pelatihan dan pengembangan yang disesuaikan.

Menurut Simamora (2006: 278), ada 5 jenis program yang bisa diadakan oleh perusahaan, yaitu:

  • Pelatihan yang fokus pada bidang keahlian – kegiatan pelatihan sederhana yang sering dijumpai di setiap organisasi.
  • Pelatihan yang fokus pada pengulangan – biasanya diberikan kepada karyawan untuk memperoleh keahlian-keahlian yang dibutuhkan mengikuti perubahan tuntutan kerja.
  • Pelatihan yang bersifat lintas fungsional – pelatihan yang mengharuskan setiap karyawan melakukan fungsi atau aktivitas kerja berbeda dari tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
  • Pelatihan dalam bentuk tim – pelatihan yang membantu karyawan melatih kemampuan kerja sama dengan karyawan lain yang berada dalam satu kelompok demi mencapai tujuan bersama.
  • Pelatihan yang fokus pada kreativitas – pemberian kesempatan bagi setiap individu untuk menyampaikan gagasannya berdasarkan pertimbangan nalar, biaya dan kelayakan yang tepat.

Program pelatihan dan pengembangan bagi karyawan tidak dapat serta merta diadakan tanpa suatu perencanaan yang matang. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut dapat berjalan secara efektif dan mencapai keberhasilan yang diinginkan.

Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Melakukan analisa terhadap kebutuhan pelatihan atau yang biasa disebut dengan need analysis atau need assessment, mencakup kebutuhan organisasi, tugas dan karyawan.
  • Menentukan sasaran dan bahan yang dibutuhkan selama proses pelatihan. Rumuskan tujuan pemberian pelatihan SDM dan pengembangan secara spesifik.
  • Menentukan metode penyampaian materi dan prinsip belajar yang tepat untuk digunakan, misalnya on the job training dan off the job training.
  • Melakukan evaluasi program dengan melihat efek yang muncul berkaitan dengan reaksi karyawan terhadap materi dan proses pelatihan, pengetahuan yang diperoleh selama mengikut pelatihan, perubahan perilaku karyawan, dan perbaikan yang terjadi di dalam organisasi.

Apabila terlaksana dengan baik, maka tujuan dari program pelatihan dan pengembangan tentu dapat dicapai. Selain itu, kegiatan ini juga memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  • Membantu pemimpin dalam menemukan potensi yang dimiliki oleh masing-masing karyawannya. Banyak pegawai membutuhkan arahan sehingga dapat lebih percaya diri dalam menampilkan segala kemampuan yang dimiliki. Melalui program pelatihan dan pengembangan, umumnya mereka juga akan mempelajari hal tersebut.
  • Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk meninggalkan praktek lama dan tidak lagi sesuai dengan tuntutan kerja di masa sekarang dan mendatang. Misalnya dengan melatih penggunaan alat atau strategi kerja baru yang membuat para pegawai terdorong untuk melakukan lebih di dalam pekerjaannya.
  • Menciptakan semangat belajar seumur hidup secara mandiri dan keinginan mengembangkan diri dalam berbagai bidang.
  • Memberikan kesempatan setiap peserta untuk mengemukakan ide dan pendapatnya. Mereka akan menyadari bahwa ada ruang untuk saling berbagai gagasan sehingga mengurangi timbulnya konfrontasi di antara individu.
  • Meningkatkan produktivitas karyawan setelah memperoleh pengetahuan tambahan bagaimana mengembangkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki.
  • Mengetahui apa yang diharapkan oleh para karyawan, sehingga dapat mengurangi tingkat kekecewaan dan meningkatkan kesetiaan pada organisasi dengan memastikan bahwa manajemen berusaha mengolah harapan-harapan pegawainya.
  • Merevisi visi dan misi perusahaan. Agar terus termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik, para karyawan juga perlu diingatkan kembali tentang visi dan misi yang harus dipenuhi.

Kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan untuk saling mengkomunikasikan keuntungan yang bisa diperoleh oleh masing-masing pihak, baik bagian manajemen maupun karyawan.