Pelatihan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi Terbaik di Indonesia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Berbasis Kompetensi agaknya menjadi sebuah hal yang menarik untuk didiskusikan. Ya, MSDM Berbasis Kompetensi pada dasarnya adalah sebuah pengaturan (manajemen) di mana penerapan kompetensi di dalamnya diharapkan menjadi sebuah cara untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan lebih efektif dan sinergis.

Secara lebih rinci, MSDM Berbasis Kompetensi ini bisa dijabarkan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian aktivitas tenaga kerja mulai dari rekruitmen sampai dengan pensiun. Pengambilan keputusan-keputusan pada proses ini didasarkan pada informasi kebutuhan kompetensi jabatan dan kompetensi individu untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut.

MSDM Berbasis Kompetensi mulai dikenalkan oleh Prof Dr David McClelland di Amerika Serikat sekitar tiga dekade yang lalu. Semenjak itu, ada banyak pelatihan atau kursus mengenai MSDM Berbasis Kompetensi dengan tujuan membuat pola gerak dari sebuah perusahaan lebih ditekankan pada kompetensi antar individu yang ada di dalamnya. Kompetensi secara sekilas mengandung makna kasar sebagai “kemampuan bersaing”. Setidaknya ini bisa menjadi gambaran mengenai bagaimana MSDM Berbasis Kompetensi itu diterapkan.

Ya, kompetensi juga mengandung arti bahwa setiap orang atau individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada kecenderungan keahlian tertentu yang dimiliki seseorang dalam menjalankan suatu kegiatan. [Baca: Cara Menerapkan Sistem Manajemen Berbasis Kompetensi]

Dengan melihat hal ini, maka MSDM Berbasis Kompetensi akan lebih mengerucutkan posisi masing-masing individu untuk lebih memacu kualitasnya di bidang yang memang lebih dia kuasai. Dengan demikian, kinerja perusahaan akan lebih berkembang.

Jika melihat tren manajemen SDM sebelum MSDM Berbasis Kompetensi ini dikenalkan, maka perusahaan biasanya akan memberikan posisi tertentu pada seseorang berdasarkan lama ia bekerja (loyalitas), pertimbangan terhadap posisi awal yang sebelumnya dimiliki dan belum memandang kompetensi sebagai sebuah hal yang esensi. Namun demikian, individu akan selalu berproses.

Keahlian yang dimiliki akan semakin berkembang dan spesifik sehingga perusahaan atau organisasi perlu melihat akan hal ini.

Itulah dasar dari bagaimana MSDM Berbasis Kompetensi akan dijalankan. Jenis manajemen SDM ini akan sangat menguntungkan karena proses kerja perusahaan bisa lebih meningkat dari cara kerja sebelumnya. Hal ini disebabkan karena masing-masing individu memiliki keahlian yang spesifik untuk menangani sebuah pekerjaan. Tentunya antara satu individu dengan yang lain bisa lebih bagus dalam bekerja sama menyelesaikan pekerjaan.

Sebagai contoh, bila ada seseorang dengan latar belakang pendidikan akuntansi ditempatkan di bagian administrasi, maka kinerja perusahaan bisa saja tidak lebih efektif bila seseorang tersebut ditempatkan di bagian keuangan. [Baca : Cara Menerapkan Sistem Manajemen Karir ]

Perusahaan perlu melihat lebih jauh mengenai “kompetensi” yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Dengan demikian, plot pada alur kerja yang ada bisa meningkat lebih efisien. Ini tentu saja akan menjadi solusi yang bagus terutama dalam mendongkrak produktivitas baik individu atau pun perusahaan itu sendiri.

Berbagai macam pelatihan sdm atau kursus mengenai MSDM Berbasis Kompetensi ini juga dibutuhkan bila sebuah perusahaan belum mengenal mengenai jenis manajemen ini. Perubahan pola kerja dan penerimaan terhadap aturan baru menjadi sebuah hal yang patut dipersiapkan.

Inilah menantangnya sebuah roda perusahaan atau organisasi dijalankan untuk mencapai tujuannya. Menciptakan brand image tertentu tentunya bisa menjadi salah satu goal yang bisa ditetapkan.

Secara garis besar, beberapa hal berikut ini bisa dijadikan sebagai referensi mengenai tahap-tahap dalam menjalankan MSDM Berbasis Kompetensi. Ini akan sangat berguna terutama dala mempersiapkan pola manajemen yang lebih mengedepankan kompetensi yang dimiliki oleh individu. Apa sajakah itu? Berikut adalah poin-poinnya:

  1. Koreksi Visi, Misi dan Value Perusahaan
    Koreksi terhadap visi, misi dan value perusahaan termasuk penting diperhatikan. Hal ini terkait dengan apa tujuan dari perusahaan yang akan dicapai sebelumnya. Ada baiknya membuat jenis visi yang memang memiliki jangka waktu tertentu. Ini akan membuat perusahaan lebih dinamis dan mampu mencapai tujuan yang memang achievable.
  2. Identifikasi Kompetensi terhadap Posisi Tertentu
    Selanjutnya yaitu mengenai identifikasi kompetensi terhadap suatu posisi atau pekerjaan tertentu. Setidaknya perlu ditelaah lebih jauh lagi mengenai apa saja kompetensi yang diperlukan untuk menangani sebuah pekerjaan. Ini akan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menetapkan job description yang lebih spesifik dan menyesuaikan kompetensi kandidat.
  3. Pembuatan Standar Kerja
    Pembuatan standar kerja ini erat berkaitan dengan job description yang ada. Jangan sampai terjadi tumpang tindih antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Dengan adanya identifikasi kompetensi yang sebelumnya sudah dilakukan, maka ini akan sangat membantu dalam membuat standar kerja yang memang bisa menciptakan kriteria minimal bagaimana pekerjaan akan diselesaikan.
  4.  Pengembangan Kandidat melalui Kursus atau Pelatihan
    Selanjutnya yaitu tentang pengembangan kandidat. Upgrade kandidat dengan menggunakan pelatihan atau kursus tertentu akan menciptakan kandidat yang lebih berkompeten dalam menyelesaikan masalah. Ini akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas dari kompetensi kandidat itu sendiri.
  5. Analisis Kandidat
    Terakhir yaitu analisis terhadap kandidat yang ada. Perusahaan bisa melihat bagaimana karakteristik masing-masing kandidat yang dimiliki. Dengan demikian, kandidat yang ada bisa dikaji lebih jauh mengenai kompetensi yang cenderung menjadi keahliannya. Ini akan berguna dalam menempatkan masing-masing individu supaya kebutuhan perusahaan bisa dipenuhi dengan optimal.

MSDM Berbasis Kompetensi memang menjadi tantangan baru dan masih menjadi hal yang cukup penting untuk diterapkan pada perusahaan dan organisasi.

Secara umum, jenis pengaturan ini akan lebih memudahkan perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini karena setiap individu yang ada akan memiliki kompetensi tertentu yang ditetapkan sesuai dengan porsinya masing-masing.