Program Pelatihan Paling Hebat tentang 7 Habits of Highly Effective People

7 Habit of Highly Effective People atau tujuh kebiasaan manusia yang paling efektif. Hal ini berkaitan erat dengan psikologis setiap orang termasuk SDM di sebuah perusahaan.
Bagi para pimpinan atau atasan di dalam sebuah perusahaan, memberikan pelatihan atau Training 7 Habit of Highly Effective People kepada SDM atau karyawannya bisa memberikan dampak yang begitu besar bagi perusahaan.

Pelatihan SDM ini akan melahirkan SDM atau karyawan perusahaan yang lebih profokatif, memiliki visi dalam pekerjaannya, memiliki time management untuk kinerja yang semakin efektif, membangun jiwa kerjasama tim, kreatif dan lebih cepat dalam mengambil keputusan, serta kehidupannya lebih balance dibandingkan yang sebelumnya.

Dengan kata lain, pelatihan ini akan mewujudkan mimpi perusahaan memiliki sumber daya manusia yang memiliki jiwa dan kinerja lebih kokoh sebagai asset penting perusahaan dalam membangun serta mencerminkan betapa kokohnya bisnis atau perusahaan tersebut.

Bahkan, tidak hanya bagi sumber daya manusia itu saja, pelatihan 7 Habit of Highly Effective People untuk leadership atau kepemimpinan bagi Anda pemilik perusahaan pun sangat dibutuhkan.

Tujuannya pun sama, dengan kepemimpinan Anda tersebut diharapkan mampu membangun sumber daya manusia dengan kebiasaan efektif sama seperti pemimpinnya. Sebagaimana istilah yang menyatakan bawahan tidak akan terlepas dari bagaimana atasannya.

Berikut ini, penjelasan mengenai 7 kebiasaan manusia yang paling efektif tersebut.

1. Sikap Profokatif
Memiliki sifat profokatif artinya seseorang tidak hanya memiliki inisiatif untuk mengambil sebuah keputusan melainkan siap juga untuk bertanggung jawab. Dimana, para pelaku perubahan merupakan orang-orang profokatif tersebut.

Mereka tidak memilih untuk menjadi korban atau pun menyalahkan orang lain. Mereka pun tidak reaktif. Mereka justru lebih kreatif dengan berusaha mengambil keputusan melalui berbagai pengembangan terlebih dahulu sebagai dasarnya.

2. Menciptakan Visi
Penciptaan misi artinya selalu merujuk pada apa yang menjadi tujuan akhirnya. Segala sesuatu diciptakan dua kali tidak hanya mental namun juga fisik. Apa yang dibentuknya baik secara individu maupun tim harus merujuk pada masa depan.

Tujuan tersebut ditanamkan pada benaknya kemudian secara mental mereka pun menanamkan prinsip, nilai, hingga komitmen dengan dirinya sendiri sebagai bagian dari pernyataan misi dalam melandasi berbagai pengambilan keputusan. Menciptakan visi maupun misi serta nilai-nilai merupakan inti dari sebuah kepemimpinan.

3. Mendahulukan Yang Utama
Kebiasaan ini artinya dimana Anda mampu mengorganisis serta melaksanakan segala sesuatu sesuai dengan tujuan, visi, serta nilai-nilai dengan prioritas yang telah Anda ciptakan. Maka, hal-hal yang bersifat sekunder tidak boleh didahulukan.

Sebaliknya, apa yang menjadi kebutuhan utama juga tidak boleh Anda ke belakangkan. Baik individu maupun organisasi harus mampu memprioritaskan hal penting tersebut sebagai fokus utama. Baik itu bersifat mendesak atau pun tidak. Apa yang harus diutamakan harus bisa Anda pastikan hal tersebut telah dilakukan atau didahulukan.

4. Menang-menang (win win solution)
Menang di sini artinya selalu memiliki pola pikir bahwa kemenangan merupakan tujuan bersama dimana interaksi dan saling menghormati harus menjadi sikap dasarnya. Menang sendiri artinya kelimpahan, peluang, dan cukup.

Sedangkan langkka artinya persaingan. Oleh karena itu, berpikir menang pun artinya tidak egois. Namun, karena merupakan tujuan bersama maka diharapkan saling membantu antar individu termasuk membantu menyelesaikan konflik yang terjadi, mencari solusi bersama-sama untuk kemenangan bersama, kemajuan perusahaan. Walaupun, dalam hal ini berpikir menang juga memiliki arti pengakuan, kekuasaan, imbalan, serta berbagai informasi.

5. Berusaha Memahami untuk Dipahami
Bangun komunikasi sejati dengan berusaha mendengarkan, memahami tanpa perlu menaggapinya. Ketika mereka merasa dipahami, otomatis mereka merasa dihargai dan mau membuka dirinya. Peluang terbuka tersebut selanjutnya secara alami dan lebih mudah akan membuat diri Anda dipahami. Hal ini penting khususnya bagi atasan dalam memahami karyawannya. Keseimbangan yang terjadi saling memahami ini merupakan kunci dimana segala sesuatu akan lebih efektif.

6. Sinergi
Perbedaan dalam mengatasi setiap masalah pasti selalu ada, sama halnya seperti peluang. Hal inilah yang harus dimanfaatkan. Kekuatan individu yang saling bersinergi akan membentuk tim yang kuat. Hasilnya, akan tercipta kerjasama kreatif yang kuat dari individu-individu tersebut.

7. Memperbaharui Diri
Bisa juga kebiasaan ini diartikan sebagai mengasah diri baik secara mental, emosional, maupun sosial.

Kebiasaan ini akan membuat enam kebiasaan lainnya terasah dan diterapkan. Sehingga, semua kebiasaan tersebut mampu menjadi kebiasaan efektif dalam hidup Anda sebagai individu maupun tim, sebagai pimpinan, maupun sebagai sumber daya manusia.

Di sini, visi harus terus digalakan dengan perbaikan yang juga terus dilakukan. Hal ini juga menjadi bagian dari kewaspadaan akan posisi perusahaan yang bisa saja mengalami penurunan.

Oleh karena itu, dalam hubungan dalam perusahaan antara pimpinan dan karyawan pun untuk menunjang terciptanya 7 kebiasaan yang paling efektif ini harus dibangun kepercayaan. Saling memahami dan mau berkomitmen dalam mencapai tujuan bersama untuk kemajuan perusahaan.

Paradigma atau pandangan yang berbeda pun harus mencoba untuk saling menerima. Karena, paradigma atau sudut pandang juga tidak lepas dari pengalaman, pengetahuan, wawasan, serta pilihan yang dimiliki baik pimpinan maupun sumber daya manusia atau karyawan tersebut.

7 Habit of Highly Effective People sendiri menjadi topik mencapai kesuksesan yang banyak disajikan dalam buku. Namun, untuk peningkatan kinerja kepemimpinan maupun SDM perusahaan, mengikuti pelatihan akan lebih efektif karena kebiasaan efektif yang akan menjadi materi dalam pelatihan tersebut akan langsung dipraktekkan sehingga pemahamannya pun akan lebih mudah.