Cara Menghadapi Demo Buruh dan Karyawan secara Efektif

Pengusaha hendaknya siap dan mengetahui cara menghadapi demo buruh dan karyawan dengan tepat. Membangun komunikasi serta hubungan industrial yang harmonis memang sangat dibutuhkan untuk meminimalisir adanya kemungkinan gejolak konflik terjadi di perusahaan yang akhirnya membuat buruh dan karyawan melakukan demonstrasi.

Namun, terkadang, apa yang sudah dinilai cukup baik bagi perusahaan ternyata belum mampu memberikan rasa puas bagi karyawan. Mereka akhirnya melakukan demo untuk menyampaikan aspirasi dan keinginan mereka.

Ketika buruh menyampaikan aspirasi dan keinginan mereka melalui berbagai aktivitas industrial seperti pemogokan, demonstrasi, ataupun lainnya, pengusaha hendaknya bisa bersikap bijak dan cermat dalam mengambil keputusan. Seringkali terjadi pengusaha mengambil keputusan yang emosional tanpa berpikir panjang tentang dampak dari keputusan tersebut sehingga membawa kerugian baik bagi perusahaan ataupun kepada pekerja.

Selain itu, pengusaha hendaknya juga bisa memahami secara mendalam tentang berbagai kebijakan yang telah ditetapkan di perusahaan sehingga ketika buruh dan pekerja melakukan aksi protes dan demonstrasi terkait tentang kebijakan yang diambil, pengusaha akan memiliki jawaban yang masuk akal dan logis tentang apa yang terjadi.

Sebagai atasan, pengusaha hendaknya juga bisa tegas dan tanggap dalam menghadapi berbagai persoalan. Beberapa kasus yang terjadi adalah ketika buruh melakukan demo untuk menuntut hak mereka, perusahaan tidak tegas dalam menjawab apa yang menjadi aspirasi buruh sehingga buruh merasa semakin kecewa terhadap sikap atasan mereka.

Tegas dalam hal ini bukanlah mengambil keputusan diktator yang sewenang-wenang sesuai kemauan tetapi lebih kepada memberikan keputusan yang kuat untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan berpikir secara cermat dan cepat.

Ketika demonstrasi ataupun pemogokan buruh dan karyawan terjadi, pengusaha sebagai atasan memang harus bisa cepat dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini, pengusaha hendaknya bisa memikirkan dengan cermat keuntungan dan kerugian ataupun berbagai kemungkinan bila mengambil keputusan tersebut.

Dalam melakukan demo biasanya buruh ataupun karyawan juga bisa memilih waktu sekiranya perusahaan akan berhasil menyetujui aspirasi dan keinginan mereka. Melihat hal ini, pengusaha hendaknya bisa cermat untuk mengetahui apa untung dan ruginya bila setuju dan tidak terhadap apa yang menjadi tuntutan buruh. Selain itu, pengusaha hendaknya juga tetap mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi bila keputusan telah diambil dan bagaimana solusinya.

Salah satu penyebab karyawan ataupun buruh melakukan demo adalah adanya kebijakan ataupun pemberian hak yang dirasa tidak sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan terhadap perusahaan.

Ketika menghadapi problema semacam ini, perusahaan hendaknya menelaah apakah selama ini perusahaan telah memberikan hak sesuai dengan kualitas dan kinerja buruh dan karyawan atau belum. Ketika perusahaan sudah berupaya untuk memberikan fasilitas terbaik namun buruh meminta tuntutan yang lebih besar yang mana ini bisa menjadi boomerang bagi perusahaan, perusahaan bisa mengambil keputusan untuk menolak tuntutan buruh.

Dalam hal ini, perusahaan bisa memberikan pilihan bagi semua karyawan yang melakukan demo untuk memilih untuk mengambil keputusan tersebut atau tidak. Bagi yang menolak keputusan bisa melepaskan kontrak kerja dengan perusahaan sedangkan bagi yang menerima bisa tetap melanjutkan bekerja di perusahaan tersebut. Para pekerja biasanya akan mempertimbangkan keputusan tersebut. Di sisi lain, perusahaan hendaknya juga bersiap-siap tentang rencana bila banyak karyawan dan buruh yang akhirnya melepaskan kontrak. Hal ini untuk mempersiapkan adanya kemungkinan terburuk sehingga perusahaan akan tetap siap untuk melanjutkan aktivitas kerja.

Munculnya aksi demo ataupun mogok kerja seringkali terjadi akibat adanya rasa tidak puas dari satu ataupun beberapa orang.

Namun, untuk bisa mencapai tujuan dan keinginan mereka, seringkali orang yang tidak puas akan mengajak buruh dan pekerja lainnya untuk melakukan demo padahal permasalahan yang dihadapi masing-masing karyawan dan buruh tentu tidak sama. Dengan melihat fenomena demikian, perusahaan hendaknya juga bisa lebih jeli dan cermat tentang kondisi ekonomi dan latar belakang dari pekerjaannya sehingga bisa lebih bijak dan tepat dalam mengambil keputusan.

Perusahaan yang mampu tumbuh dan berkembang menjadi besar adalah perusahaan yang bisa bersama-sama buruh dan karyawannya mencapai tujuan.

Dalam hal ini, perusahaan hendaknya bisa memberikan sarana dan wadah yang mampu menampung aspirasi dan keinginan dari masing-masing pekerja sehingga perusahaan bisa membuat para pekerja tersebut merasa puas bekerja dalam jangka yang panjang. Hal ini secara tidak langsung akan membuat para pekerja merasa lebih dihargai sehingga kualitas dan produktivitas mereka pun akan semakin meningkat sehingga tujuan perusahaan juga bisa tercapai.

Permasalahan yang seringkali menjadi pemicu terjadinya demo adalah adanya gaji yang dirasa kurang sesuai menurut buruh dan karyawan.

Dalam mengambil kebijakan tentang pemberian gaji, perusahaan hendaknya mengukur tingkat kompetisi di luar, mengetahui dan mengukur tingkat margin yang sehat untuk bisa memberikan perusahaan yang akan tumbuh dan berkembang. Dengan lebih memahami kebutuhan dan keinginan buruh dan karyawan melalui ruang komunikasi dan hubungan industrial yang sehat dan harmonis, hal ini sangat berperan untuk mencegah terjadinya demo buruh dan karyawan.

Selain itu, dengan menjaga hubungan baik dengan pekerja dan buruh termasuk dengan lebih terbuka dan transparan tentang tujuan dan kondisi perusahaan, hal ini bisa memberikan lebih banyak pemahaman bagi karyawan dan buruh untuk mengambil sikap lebih menghargai peran dan fungsi masing-masing. Dengan adanya keterbukaan dan transparansi serta hubungan industrial yang harmonis, hal ini lebih mengecilkan kemungkinan bagi pekerja dan buruh untuk terhasut oleh para provokator dengan berbagai kepentingannya.

Setiap perusahaan bisa memiliki permasalahan yang beragam terkait buruh dan pekerja sehingga cara menghadapi demo buruh dan karyawan pun akan berbeda di masing-masing kasus. Hanya saja, setiap pengusaha hendaknya memiliki sikap tegas, bijak, cermat, dan tidak boleh plin-plan dalam mengambil keputusan terkait keberlangsungan perusahaan serta kesejahteraan pekerjanya.