Cara Benar dalam Membangun Sistem Manajemen SDM yang Profesional

Jika sebuah perusahaan ingin menjadi perusahaan yang maju dan berkembang pesat maka hal pertama yang harus dibenahi dengan baik adalah sumber daya manusianya. Mengelola sumber daya manusia agar bisa bekerja dengan baik sesuai dengan tanggung jawab, jabatan dan keinginan perusahaan tidak lah semudah membalik telapak tangan.

Kemampuan setiap sumber daya manusia dalam hal ini adalah karyawan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan tidak lah sama. Ada karyawan yang memang sejak masuk sudah memiliki kemampuan dan keahlian di atas rata-rata yang mumpuni dan ada juga karyawan yang baru saja menginjakkan kaki di dunia pekerjaan yang nyata sehingga masih membutuhkan banyak waktu untuk belajar dan beradaptasi.
Karena itu memperlakukan setiap karyawan harus sesuai dengan aturan namun juga jangan menganggap mereka sebagai robot yang bisa disuruh kapan saja tanpa boleh menolak dan tidak bisa mengerti kebutuhan dan keinginannya. Sumber daya manusia adalah hal vital dalam sebuah perusahaan.

Sekali pun perusahaan sudah memiliki sebuah sistem, mesin atau visi misi yang sempurna tetapi jika sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya tidak mampu bekerja dengan baik dan loyal maka tetap akan percuma karena tidak akan menghasilkan perubahan apapun pada perusahaan itu sendiri.

Untuk itulah dibutuhkan sistem management yang baik dan benar agar semua sumber daya manusia bisa bekerja dengan baik untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan tempat mereka bekerja.

Salah satu sistem management sumber daya manusia yang bisa dipakai disebuah perusahaan agar perusahaan berkembang adalah dengan menerapkan sistem kompetensi untuk semua karyawan yang ada. Sejak pertama kali melamar dan diterima bekerja di sebuah perusahaan, bagian HRD sudah pasti akan mengelompokkan atau menempatkan setiap karyawan tersebut sesuai dengan background pendidikannya, kemampuan yang dimilikinya atau minat yang di punyai yang paling menonjol sehingga diharapkan setiap karyawan bisa bekerja dengan baik dan benar serta tidak salah sasaran.

Nah, dengan penerapan sistem kompetensi maka secara tidak langsung karyawan diharuskan untuk menunjukkan kinerja terbaiknya baik di mata pimpinan, direksi, atasan langsung, maupun rekan sesama profesi agar bisa mencapai prestasi terbaik yang biasanya akan mendapatkan kompensasi dari perusahaan berupa hadiah dalam bentuk uang, kendaraan dinas, kenaikan pangkat atau golongan, liburan ke luar negeri, bonus atau kenaikan gaji dan jabatan.

Nah, dengan adanya sistem kompetensi tersebut maka akan mudah sekali menilai dan melihat karyawan manakah yang tidak niat atau tidak bisa menunjukkan itikat baik dalam bekerja seperti tidak pernah bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik, selalu terlambat datang ke kantor, selalu malas datang bekerja atau banyak absen dan bolos kerja, tidak pernah menaati aturan yang ada, tidak mencapai target pekerjaan dan lainnya maka bisa

Anda jadikan review atau evaluasi apakah akan tetap mempertahankan karyawan dengan model seperti itu ataukah akan memberlakukan hukuman berupa penalty atas konsekuensinya yang dilakukan selama bekerja yang bisa berupa surat teguran, surat peringatan 1, penurunan pangkat, pemindah bagian pekerjaan hingga pemutusan hubungan kerja jika dirasa tidak bisa membawa perbaikan dalam kinerjanya.

Untuk sistem management sumber daya manusia dengan sistem kompetensi maka akan ada beberapa hal vital yang perlu dinilai oleh atasan seperti keterampilan dalam bekerja, pengetahuan yang dimilikinya, perilaku dalam bekerja, sikap dan attitude yang kemudian akan dituangkan dalam sebuah nilai dalam bentuk huruf atau angka sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh bagian HRD.

Namun, sebagai seorang pemimpin yang baik juga tidak lantas memberi label buruk kepada karyawan yang peningkatan kinerjanya termasuk lambat, Anda pun berhak melakukan evaluasi apakah mungkin karyawan tersebut bekerja pada bidang yang tidak dikuasainya sehingga dia masih merasa bingung?

Jika iya berarti Anda perlu bekerja sama dengan bagian HRD untuk memindahkan karyawan kepada bidang kerja yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya sehingga kemampuan maksimalnya bisa dituangkan dengan sebaik mungkin. Bukan hal yang baru lagi jika sering terjadi kesalahan dalam penempatan posisi kerja setiap karyawan.

Untuk itu dalam tahapan evaluasi perlu diadakan tahapan bimbingan atau konsultasi personal antara karyawan dan atasannya langsung untuk melihat dan mencari tahu apakah dalam bekerja masih ditemui banyak kendala yang cukup mengganggu apakah memang seorang karyawan yang malas sehingga memang tidak layak untuk dipertahankan.

Untuk sistem management sumber daya manusia dengan sistem kompetensi pun ada beberapa jenis yang pertama adalah soft kompetensi yang berarti kompetensi yang berhubungan dengan soft skill seperti komunikasi antar karyawan dan atasan apakah berjalan dengan baik, pengelolaan pegawai dan bawahan, kemampuan karyawan untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaannya dan juga kemampuan dalam memimpin suatu bidang pekerjaan.

Lalu kompetensi yang kedua adalah hard kompetensi yang berarti kompetensi langsung yang berhubungan dengan masalah teknis dan fungsional bidang pekerjaan seperti kemampuan sebagai marketing, kemampuan sebagai akuntan dan sebagai bagian audit dan lainnya.

Semua penilaian untuk kompetensi yang pertama adalah biasanya berdasarkan asas kepuasan sedang kan kompetensi jenis kedua berdasarkan angka ketepatan. Untuk melakukan penilaian dan evaluasi dalam kompetensi sumber daya manusia di sebuah perusahaan diperlukan adanya waktu minimal paling tidak setiap 6 bulan sekali hingga 1 tahun sekali karena memang proses pun sangat berpengaruh pada sistem management karyawan yang tidak akan bisa berlangsung secara instant.